Revitalisasi Nilai: Urgensi Edukasi Budi Pekerti bagi Gen Z

Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan sosial yang cepat, revitalisasi nilai nilai luhur menjadi urgensi tak terbantahkan, khususnya bagi Generasi Z. Generasi yang tumbuh besar dengan teknologi digital ini memerlukan fondasi budi pekerti yang kuat agar mampu menghadapi tantangan global sekaligus tetap berpegang teguh pada identitas dan kearifan lokal. Artikel ini akan membahas mengapa revitalisasi nilai melalui edukasi budi pekerti sangat penting bagi Gen Z.

Urgensi revitalisasi nilai ini muncul karena Gen Z, meskipun cerdas secara digital, seringkali dihadapkan pada dilema moral yang kompleks dan paparan informasi yang bias. Edukasi budi pekerti tidak hanya mengajarkan apa yang benar dan salah, tetapi juga menumbuhkan empati, tanggung jawab sosial, toleransi, dan semangat gotong royong. Ini adalah pondasi untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan beradab.

Pendekatan edukasi budi pekerti bagi Gen Z haruslah inovatif dan relevan dengan cara mereka belajar. Metode konvensional mungkin kurang efektif. Sebaliknya, penggunaan media digital, simulasi kasus, diskusi interaktif, dan proyek berbasis komunitas dapat lebih menarik perhatian mereka. Sebagai contoh, pada tanggal 15 Juni 2025, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah meluncurkan program “Budi Pekerti Digital” yang menggunakan aplikasi seluler dan platform media sosial untuk menyebarkan konten edukatif tentang nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kepedulian lingkungan. Program ini melibatkan partisipasi aktif siswa melalui tantangan dan kompetisi daring.

Peran keluarga dan sekolah sebagai dua pilar utama dalam revitalisasi nilai ini sangat vital. Keluarga harus menjadi teladan pertama dalam menanamkan budi pekerti, sementara sekolah harus mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya, pada hari Sabtu, 21 Juni 2025, SMP Harapan Bangsa di Kota Makassar mengadakan “Festival Budi Pekerti” yang menampilkan berbagai kreasi siswa, mulai dari drama pendek hingga kampanye anti-perundungan, yang semuanya berlandaskan nilai-nilai karakter. Acara ini dihadiri oleh para orang tua dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Makassar. Pengamanan acara melibatkan dua personel Kepolisian Sektor Tamalate untuk menjaga ketertiban.

Dengan demikian, revitalisasi nilai bukan hanya sekadar mengulang pelajaran lama, melainkan upaya sistematis dan adaptif untuk membekali Gen Z dengan kompas moral yang kuat. Investasi dalam edukasi budi pekerti adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan berbudi luhur, siap menjadi pemimpin masa depan bangsa.