Isu pemerataan pendidikan di Indonesia masih menjadi tantangan yang kompleks, terutama bagi wilayah-wilayah terpencil yang kerap menghadapi kendala geografis dan infrastruktur. Namun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyoroti peran krusial teknologi digital sebagai solusi fundamental untuk mencapai pemerataan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh pelosok negeri.
Pandangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti ini disampaikan dalam acara peresmian Gemini Academy 2025 dan Edukreator Academy, sebuah inisiatif penting yang lahir dari kolaborasi strategis antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dengan raksasa teknologi global, Google. Dalam sambutannya, Mu’ti mengapresiasi kerja sama ini sebagai langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif. Ia menekankan bahwa teknologi memiliki potensi besar untuk meruntuhkan tembok-tembok penghalang yang selama ini membatasi akses belajar bagi anak-anak di daerah pelosok. Dengan adanya platform digital, materi pembelajaran berkualitas tinggi dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, tanpa terbatas oleh lokasi fisik sekolah atau keterbatasan tenaga pengajar.
Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan tidak hanya sebatas pada penyediaan akses, tetapi juga mencakup inovasi dalam metode pengajaran. Berbagai aplikasi pembelajaran interaktif, platform e-learning, dan sumber daya digital lainnya kini tersedia untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Guru-guru juga didorong untuk memanfaatkan teknologi ini dalam menciptakan konten yang lebih menarik, relevan, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta minat siswa. Fleksibilitas yang ditawarkan oleh digitalisasi memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif, di mana setiap siswa dapat belajar sesuai kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing. Ini sangat membantu dalam mengatasi heterogenitas kemampuan siswa yang seringkali menjadi tantangan dalam kelas tradisional, mendukung pemerataan pendidikan dalam aspek kualitas.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, seperti yang terjalin dengan Google, sangat esensial dalam mengakselerasi implementasi teknologi untuk pemerataan pendidikan. Dukungan dalam pengembangan infrastruktur teknologi, penyediaan platform yang ramah pengguna, hingga program pelatihan bagi pendidik dan siswa, adalah langkah konkret yang harus terus digalakkan. Dengan demikian, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, melainkan jembatan yang menghubungkan anak-anak di seluruh pelosok negeri dengan dunia pendidikan yang lebih luas dan berkualitas. Harapan Mendikdasmen adalah agar di masa depan, tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan yang layak, semata-mata karena kendala geografis, berkat peran transformatif dari teknologi dalam mencapai pemerataan pendidikan yang sejati.