Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) kembali menegaskan janjinya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata di seluruh pelosok Indonesia. Komitmen ini menjadi landasan utama dalam berbagai kebijakan dan program yang terus digulirkan oleh kementerian, dengan harapan setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tanpa terkecuali. Penegasan ini disampaikan dalam berbagai forum dan kesempatan, termasuk pada acara Simposium Pendidikan Nasional di Jakarta pada tanggal 15 Mei 2025.
Salah satu langkah konkret dalam merealisasikan janji pendidikan berkualitas merata adalah melalui penguatan infrastruktur pendidikan, terutama di wilayah-wilayah yang masih tertinggal. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada bulan April 2025 menunjukkan adanya disparitas signifikan dalam ketersediaan fasilitas pendidikan yang layak antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Mendikbudristek menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengalokasikan anggaran yang memadai guna membangun dan merehabilitasi sekolah-sekolah di daerah yang membutuhkan, serta memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang memadai.
Selain infrastruktur, peningkatan kualitas tenaga pendidik di seluruh Indonesia juga menjadi fokus utama dalam mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata. Mendikbudristek menekankan pentingnya pemerataan guru berkualitas hingga ke daerah-daerah terpencil. Berbagai program seperti rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan prioritas penempatan di daerah kekurangan guru, serta program pelatihan dan pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan terus digalakkan. Pada laporan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) bulan Mei 2025, tercatat adanya peningkatan jumlah guru yang mengikuti program pelatihan di luar Pulau Jawa.
Lebih lanjut, Mendikbudristek juga menyoroti pentingnya akses pendidikan berkualitas yang inklusif bagi semua anak Indonesia, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Kebijakan dan program yang mendukung pendidikan inklusif terus diperkuat dan diperluas agar setiap anak, tanpa memandang kondisi fisik maupun mental, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan mengembangkan potensi diri secara optimal. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2025, Mendikbudristek kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di seluruh Indonesia.
Dengan penegasan janji dan berbagai upaya yang terus dilakukan, Mendikbudristek menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kompeten, dan berkarakter, serta mampu membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih baik di masa depan.