Wakil Ketua MPR RI, Bapak Fadel Muhammad, menyampaikan pandangan penting mengenai arah masa depan pendidikan Indonesia. Beliau menekankan perlunya mempersiapkan tenaga pendidik, baik guru maupun dosen, yang memiliki daya kreasi tinggi. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan bertema “Transformasi Pendidikan Abad ke-21: Menyiapkan Generasi Kreatif dan Inovatif” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jakarta pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
DalamKeynote speechnya, Bapak Fadel Muhammad menjelaskan bahwa masa depan pendidikan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada di garda terdepan proses pembelajaran. Menurutnya, guru dan dosen tidak hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mampu memantik imajinasi dan kreativitas peserta didik. “Di era yang serba cepat dan penuh perubahan ini, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif menjadi kunci utama bagi daya saing bangsa. Oleh karena itu, kita membutuhkan pendidik yang juga memiliki daya kreasi yang tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bapak Fadel menyoroti pentingnya perubahan paradigma dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar harus bergeser dari metode konvensional yang cenderung satu arah menjadi pendekatan yang lebih interaktif, kolaboratif, dan berpusat pada peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, peningkatan kompetensi guru dan dosen dalam hal metodologi pembelajaran inovatif, pemanfaatan teknologi, serta pengembangan materi ajar yang menarik dan relevan menjadi sangat krusial bagi masa depan pendidikan.
Senada dengan hal tersebut, Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Komarudin, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya mengintegrasikan aspek kreativitas dan inovasi dalam kurikulum pendidikan calon guru dan dosen. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa para lulusan LPTK memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan masa depan pendidikan.
Diskusi dalam seminar tersebut juga menyoroti perlunya dukungan kebijakan yang konkret dari pemerintah dalam mengembangkan profesionalisme guru dan dosen, termasuk peningkatan kesejahteraan, kesempatan untuk pengembangan diri melalui pelatihan dan studi lanjut, serta pemberian ruang yang lebih luas untuk berinovasi dalam proses pembelajaran. Dengan mempersiapkan guru dan dosen yang memiliki daya kreasi tinggi, diharapkan masa depan pendidikan Indonesia akan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan solutif.